Sabtu, 03 Desember 2011

materi Ekonomi

Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.
  1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
  2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

Neraca Perdagangan

Perkembangan Neraca Perdagangan
22/11/2008
PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN
Dalam tahun 1998, ekspor dan impor secara keseluruhan masing-masing sebesar US$ 48,8 miliar dan US$ 27,4 miliar, atau menurun masing-masing sebesar 8,7% dan 34,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga neraca perdagangan tahun 1998 mencapai surplus sebesar US$ 21,4 miliar.
Pada bulan Januari 1999 total ekspor Indonesia adalah sebesar US$ 3 miliar. Ini berarti ekspor mengalami penurunan sebesar 23% dari ekspor bulan sebelumnya yang mencapai sebesar US$ 3,9 miliar. Sementara total impor bulan Januari 1999 adalah sebesar US$ 1,8 miliar atau mengalami penurunan sebesar 28% dibandingkan bulan sebelumnya.
Ekspor nonmigas bulan Januari 1999 mengalami penurunan sebesar 30% dibandingkan bulan Desember 1998. Ekspor nonmigas bulan Januari ini bila dibandingkan dengan Januari tahun lalu mengalami penurunan sebesar 30%. Pada periode Juli - Desember 1998 nilai ekspor nonmigas menurun sebesar 8% dibandingkan tahun lalu. Turunnya nilai ekspor nonmigas disebabkan oleh kinerja ekspor yang memburuk diparuh kedua tahun 1998 sebagai akibat melemahnya nilai tukar perdagangan.
Meskipun pada paruh pertama 1998 ekspor hasil industri mengalami peningkatan sebesar 45,6% dibandingkan dengan tahun 1997, namun pada paruh kedua 1998 ekspor ini mengalami penurunan hingga 9,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor tekstil mengalami penurunan yang cukup tajam sejak bulan Agustus sehingga pertumbuhan pada tahun 1998 hanya sebesar 1,8%. Demikian pula dengan ekspor barang elektronik yang turun sebesar 9% pada periode Januari - Nopember tahun 1998. Sementara itu dalam periode sepanjang tahun 1998 hingga bulan Nopember, ekspor komoditas pertanian mengalami peningkatan sebesar 17,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor pertambangan mengalami penurunan sebesar 14,9%
Impor nonmigas sepanjang tahun 1998 mengalami penurunan sebesar 35,6% dibandingkan tahun 1997. Impor berdasarkan kelompok barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal dalam tahun 1998 tersebut masing-masing mengalami penurunan sebesar 15%, 36% dan 37% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan impor kelompok barang modal dalam jangka panjang diperkirakan dapat mengakibatkan berkurangnya kapasitas produksi sehingga pada gilirannya dapat mengganggu kinerja ekspor dan impor.
Impor makanan dan minuman olahan dalam dalam kelompok barang konsumsi pada periode Januari - November 1998 sebesar US$ 853,6 juta, atau meningkat sebesar 620% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh sempat menguatnya nilai rupiah, sehingga kegiatan impor lebih menguntungkan daripada memproduksi pangan olahan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar